PROSES PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Proses Pemutusan Hubungan Kerja mempunyai 5 Sub Bab, yaitu :
1. Pergantian Tenaga Kerja
Dalam arti luas, pergantian tenaga kerja merujuk pada perpindahan karyawan ke dalam dan keluar dari suatu organisasi. Dalam menangani pemutusan hubungan kerja, sasarannya bukanlah peniadaan karyawan seluruhnya. Beberapa pemberhentian karyawan memberi manfaat bagi perusahaan dalam hal para karyawan yang meninggalkan perusahaan dapat digantikan dengan karyawan yang lebih bermutu.
2. Pensiun
Pensiun merupakan suatu peristiwa penting dalam daur kehidupan seseorang, dan organisasi mempunyai kewajiban utama dalam memudahkan peralihan dari suatu tahap ke tahap yang lain.
2.1 Pensiun Wajib dan Pensiun Sukarela
Umur pensiun wajib telah ditentukan dalam perusahaan. Misalnya umur paling umum adalah 55 tahun.
Pensiun sukarela dapat mengajukan pengunduran diri kepada pengusaha secara tertulis tanpa paksaan/intimidasi. Terdapat berbagai macam alasan pengunduran diri, seperti pindah ke tempat lain, berhenti dengan alasan pribadi, bahkan di PHK perusahaan tersebut dan lain-lain.
2.2 Daur Pensiun
Tahap pertama, dimulai beberapa tahun sebelum tanggal pensiun yang sebenarnya. Menyediakan 2 unsur yang paling pokok dari pensiun yang berhasil yaitu jaminan keuangan dan kemampuan untuk menikmati hidup.
Tahap kedua, terjadi menjelang peristiwa pensiun itu dan membuat kenyataan tentang pensiun yang sudah dekat itu menjadi sangat jelas.
Tahap ketiga, yaitu tahap “bulan madu” orang bergelimang dalam kebebasan yang baru ditemukan dan melaksanakan khayalan-khayalan sepanjang keuangannya mengizinkan
(berpergian)
Tahap keempat, jika kehidupan pada akhirnya menjadi mundur, bulan madu itu berakhir dan sejumlah kekecewaan tertentu muncul.
Tahap kelima, tahap orientasi ulang (reorientasi) mencoba menyusun suatu gaya hidup yang dapat berjalan selama bertahun-tahun.
Tahap keenam, tahap stabilitas mengembangkan suatu falsafah dan pola pengambilan keputusan yang menghasilkan suatu kehidupan yang cukup sibuk, dapat diramalkan, dan memuaskan.
Tahap ketujuh, tahap penghentian dimana dia dapat berdiri sendiri lebih lama. Hilangnya kemampuan status tubuh atau dukungan keuangan mungkin memberi tanda berakhirnya pensiun.
2.3 Berbagai Program Pensiun
Program-program yang efektif akan mengurangi ketidak-pastian karyawan, mengurangi kekhawatiran tentang kesehatan, mengurangi kecenderungan untuk merindukan pekerjaannya yang lama, memungkinkan suatu pengaturan penghasilan pensiun yang lebih memuaskan, dan meningkatkan jumlah partisipasi social pada pihak pensiunan.
2.4 Berbagai Rencana Penghasilan Pensiun Pemerintah dan Swasta
Rencana Pemerintah, tunjangan-tunjangan yang diberikan berdasarkan program Jaminan Sosial dibiayai oleh majikan dan karyawan dalam jumlah yang sama.
Rencana Swasta, tunjangan yang diberikan oleh Jaminan Sosial bagi sebagian besar pensiunan tidaklah memadai, akibatnya para majikan dan serikat buruh telah bergerak untuk menyusun rencana-rencana swasta guna melengkapi tunjangan pemerintah.
3. Pemberhentian
Seorang karyawan yang memenuhi syarat akan dibebaskan dari pemberhentian karena organisasi itu tidak lagi memerlukan jasanya. Pemberhentian dapat bersifat sementara karena perusahaan sedang menyesuaikan diri dengan variasi dalam permintaan pasar atas produknya. Pemberhentian itu dapat juga untuk selamanya karena perusahaan menutup usaha atau pindah ke tempat yang jauh.
3.1 Kompensasi Pengangguran
3.2 Kompensasi Pengangguran Tambahan
3.3 Rencana California
4. Penempatan Di Luar
Jika perusahaan-perusahaan terpaksa melakukan pengurangan personel secara besar-besaran, maka ada keputusan yang sangat sulit yang harus diambil sehubungan dengan kegiatan-kegiatan mana yang harus diperhatikan, dan karyawan mana di dalam perusahaan itu yang harus dibiarkan meninggalkan perusahaan. Pada umumnya, sebagian besar perusahaan memanfaatkan situasi tersebut untuk melepaskan personel yang berprestasi lebih jelek, mereka yang gajinya telah tumbuh sampai melampaui nilai yang diramalkan, dan mereka yang walapun bukan tidak mampu, tidak mempunyai kekuatan-kekuatan nyata yang dapat diidentifikasikan untuk dibangun pada masa mendatang.
5. Pemecatan
Metode pemutusan hubungan kerja yang paling menegangkan dan tidak menyenangkan adalah pemecatan. Jika ada alasan pemecatan, karyawan tersebut tidak berhak atas kompensasi pengangguran dalam sebagian besar Negara bagian.
5.1 Pemecatan terhadap Personel yang Bukan Anggota Serikat Buruh
5.2 Pemberhentian Personel Penting
Satu-satunya alasan untuk membenarkan pemberhentian orang penting adalah adanya kebutuhan yang serius untuk memperbaiki organisasi. Hal yang sangat membantu bagi proses ini adalah penggunaan konsultan dari luar yang dapat memaksa manajer untuk memeriksa alasan bagi pemberhentian yang diusulkan itu demikian juga halnya dengan proses-proses yang harus diikuti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar