Mengenal Format dan Kerangka Curriculum Vitae
Masing-masing format memiliki kelebihan dan kekurangan. Pilihan format curriculum vitae yang akan digunakan sangat tergantung pada pengalaman kerja, prestasi, pekerjaan yang diinginkan, dan beberapa faktor yang kira-kira akan menjadi pertimbangan perusahaan/lembaga. Berikut ini adalah penjelasan tentang format curriculum vitae yang paling sering dipakai yakni Curriculum Vitae Kronologis dan Fungsional. Pengembangan dari Curriculum Vitae Kronologis adalah Curriculum Vitae Performa, yakni yang dalam susunannya mencantumkan prestasi-prestasi atau keberhasilan yang pernah dicapai. Curriculum Vitae Kronologis dan Performa sebaiknya digunakan oleh mereka yang ingin menekuni sektor pekerjaan yang sama, dan memiliki riwayat kerja yang konstan atau tidak banyak jeda/waktu kosong antar masa kerja. Kedua format curriculum vitae ini banyak digunakan karena format ini memuat informasi yang dikehendaki pihak pemberi kerja, antara lain tentang masa kerja. Selain itu, format curriculum vitae ini lebih banyak dikenal orang karena pembuatannya yang mudah dan tidak terlalu membutuhkan strategi dan kreativitas sebagaimana format curriculum vitae lainnya. Karena di dalam Curriculum Vitae Kronologis dan Performa dicantumkan tahun bekerja, hal ini bisa menonjolkan pengalaman bekerja di sebuah sektor pekerjaan. Hasilnya dapat menciptakan citra positif jika menunjukkan adanya peningkatan dari satu posisi ke posisi lainnya. Sebaliknya, Curriculum Vitae Kronologis dan Performa bisa merugikan, terutama bagi mereka yang memiliki banyak jeda antar masa kerja yang mungkin disebabkan karena mengganggur, PHK, wirausaha, sakit, melahirkan, membesarkan anak, dan lain-lain. Sebab dalam beberapa detik saja staf penyeleksi/HRD langsung bisa melihat masa kerja yang pendek dalam CV. Hal ini kerap membuat orang tidak lolos seleksi dan tidak mendapat panggilan wawancara kerja. Format Curriculum Vitae Kronologis dan Performa juga kurang menguntungkan bagi mereka yang tidak memiliki banyak prestasi atau prestasi yang diraih tidak berhubungan dengan sektor pekerjaan yang ingin dilakukan, serta bagi mereka yang mempunyai judul posisi atau jabatan yang sama terus-menerus meski sudah pindah ke berbagai perusahaan/ organisasi. Hal ini memberi kesan tidak adanya peningkatan kapasitas atau pengalaman kerjanya yang sangat sempit dan terbatas.
Contoh Curriculum Vitae Format Kronologis
Contohnya, untuk seorang yang bekerja sebagai Receptionist, bisa menggunakan sub-judul Front Office Management karena pada kenyataanya seorang Receptionist memang memiliki fungsi-fungsi yang berurusan dengan Front-Office. Penggantian posisi/jabatan dengan fungsi atau prestasi bisa menonjolkan keahlian sesorang dan membuat judul posisi yang kurang menguntungkan jadi tidak terlalu diperhatikan. Coba bandingkan kesan yang didapat dari penggunaan kata Receptionist dengan Front Office Management. Bukankah kata Front Office memberi kesan lebih profesional daripada Receptionist? Karena itu format curriculum vitae ini cocok bagi mereka yang memiliki judul posisi/jabatan yang kurang mengesankan meski memiliki keahlian. Curriculum Vitae Fungsional juga memungkinkan seseorang untuk menonjolkan kemampuan kerja di masa lalu tanpa menyoroti masa kerja. Dengan demikian format curriculum vitae ini cocok bagi mereka yang memiliki keahlian namun tidak didukung oleh masa kerja yang panjang di sebuah perusahaan/organisasi karena sering berpindah tempat kerja, atau banyak jeda antar masa kerja yang mungkin disebabkan karena menganggur, terkena PHK, wirausaha, sakit, melahirkan, membesarkan anak dan lain-lain. Selain itu, Curriculum Vitae Fungsional juga cocok bagi mereka yang ingin mengubah arah karir, serta bagi mereka yang memiliki pengalaman kerja yang bersifat sukarela atau tanpa bayaran. Kekurangan dari format curriculum vitae ini yaitu bila perusahaan/organisasi terdahulu memiliki reputasi baik, maka hal itu tidak lekas terlihat di dalam curriculum vitae. Untuk mengatasinya, hal itu dapat disebutkan di dalam surat lamaran kerja. Format curriculum vitae ini juga kurang cocok bagi mereka yang memiliki keahlian atau prestasi kerja yang terbatas. Sebenarnya kekurangan yang ada pada Curriculum Vitae Fungsional ini tidak terlalu berarti. Pada kenyataannya format Curriculum itae ini cocok untuk digunakan sebagian besar pelamar kerja.
Contoh Curriculum Vitae Format Fungsional
Kerangka curriculum vitae yang baik bisa membantu memperlihatkan diri dan bakat Anda. Sebagian orang biasanya memakai kerangka tradisional yang sebenarnya kurang menarik, seperti yang dapat Anda lihat di bawah ini.
Struktur di atas kurang menarik dibandingkan yang berikut ini:
Atasan akan lebih tertarik dengan keahlian dan pengalaman Anda dibandingkan berapa usia atau minat Anda. Bila Anda memiliki kualifikasi yang diakui dan relevan dengan pekerjaan, sebaiknya keterangan seperti ini dicantumkan setelah nama Anda, agar calon atasan langsung dapat melihat pengalaman profesional Anda atau pendidikan yang telah Anda tempuh, misalnya. Bagian pendidikan bisa ditulis setelah karir, karena pengalaman kerja Anda lebih relevan untuk calon atasan Anda. Stuktur kerangka ini masih bisa dimodifikasi dengan menambahkan subjudul lain, seperti “Pengalaman Berorganisasi”, atau “Keikutsertaan dalam Seminar/Training” dan lain sebagainya. Intinya, buatlah kerangka curriculum vitae untuk menampilkan informasi tentang diri Anda yang relevan dengan kebutuhan perusahaan/organisasi yang Anda tuju. sumber |
0 komentar:
Posting Komentar