Laika diyakini tewas beberapa jam setelah peluncuran akibat terlalu panasnya suhu, yang kemungkinan disebabkan oleh kegagalan penopang R-7 pusat memisahkan diri dari muatan. Penyebab sebenarnya dan waktu kematiannya tidak diumumkan hingga tahun 2002; bahkan sebaliknya, secara meluas dilaporkan bahwa dia meninggal karena oksigennya habis, atau, ia mengalami eutanasia sebelum kehabisan oksigen, seperti yang ditegaskan pemerintah Uni Soviet pada awalnya. Meskipun demikian, percobaan tersebut membuktikan bahwa seorang penumpang hidup dapat bertahan dalam peluncuran ke orbit, serta merasakan keadaan tanpa beban, yang membuka jalan untuk misi luar angkasa berawak dan memberikan beberapa data kepada para ilmuwan tentang bagaimana reaksi kehidupan organisme terhadap lingkungan luar angkasa.
Pada 11 April 2008, para pejabat Rusia membangun sebuah monumen kecil untuk menghormati Laika. Monumen tersebut dibangun di dekat tempat penelitian militer di Moskwa yang mempersiapkan penerbangan Laika ke ruang angkasa. Monumen itu menggambarkan sosok anjing yang berdiri di atas roket.
Sputnik II
Setelah sukses dalam misi Sputnik I, Nikita Khrushchev, pimpinan Soviet, menginginkan suatu pesawat luar angkasa diluncurkan pada 7 November 1957, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-40 Revolusi Bolshevik. Sebuah satelit yang lebih canggih dari sebelumnya sedang dalam pembangunan, tetapi tidak akan siap sampai bulan Desember; satelit ini kelak dinamai Sputnik 3.Agar dapat diluncurkan pada bulan November, maka mereka menyusun rancangan baru. Secara khusus Khrushchev ingin para insinyurnya mempersembahkan suatu pertunjukkan antariksa mengagumkan, sebuah misi yang akan mengulangi kejayaan Sputnik I yang menakjubkan dunia dengan kecakapan Uni Soviet. Para perancang menetapkan suatu penerbangan ke orbit Bumi dengan seekor anjing. Insinyur roket Soviet telah lama merencanakan pengorbitan anjing sebelum mencoba penerbangan untuk manusia; sejak 1951, mereka telah mengandangkan 12 anjing ke ruang angkasa bawah orbit dengan penerbangan balistik, bekerja secara bertahap menuju misi pengorbitan mungkin hanya beberapa waktu saja pada tahun 1958. Untuk memenuhi tuntutan Khrushchev, pengorbitan anjing akan dipercepat untuk peluncuran di bulan November.
Menurut sumber-sumber dari Rusia, keputusan resmi untuk meluncurkan Sputnik II direncanakan pada tanggal 10 atau 12, sehingga hanya terdapat waktu empat minggu bagi para pekerja untuk merancang dan membangun pesawat ruang angkasa. Oleh karena itu, Sputnik II adalah suatu pekerjaan yang dibuat dengan terburu-buru, dengan sebagian besar bagian-bagian pesawat ruang angkasa dirakit dari sketsa kasar. Selain dari misi utama mengirimkan penumpang hidup ke luar angkasa, Sputnik II juga berisi instrumentasi untuk mengukur radiasi matahari dan sinar kosmik.
Pesawat ini dilengkapi dengan sistem pendukung kehidupan yang terdiri dari sebuah generator oksigen dan perangkat untuk menghindari keracunan oksigen serta untuk menyerap karbon dioksida. Sebuah kipas yang dirancang untuk diaktifkan setiap kali suhu kabin melebihi 15 °C (59 °F), ditambahkan untuk menjaga suhu si anjing. Stok makanan dalam bentuk agar-agar diberikan untuk penerbangan tujuh hari, dan anjing itu dilengkapi dengan kantong untuk mengumpulkan sampah. Sebuah pengikat dirancang untuk dipasang untuk anjing, dan terdapat rantai untuk membatasi gerakannya untuk berdiri, duduk, atau berbaring, dan tidak ada ruang untuk berbalik ke kabin. Sebuah elektrokardiogram memantau denyut jantungnya, sementara instrumentasi lainnya mengawasi tingkat respirasi, tekanan arteri maksimum, dan gerakan anjing itu.
Pelatihan
Awalnya Laika merupakan seekor anjing liar yang berkeliaran di jalan-jalan di Moskwa. Ilmuwan Soviet memilih hewan jalanan Moskwa karena mereka menganggap bahwa hewan tersebut telah belajar untuk bertahan pada kondisi dingin yang ekstrem dan kelaparan. Spesimen ini sejenis anjing bastar betina dengan berat sebelas pon dan berumur sekitar tiga tahun. Sumber lain melaporkan bahwa beratnya sekitar 6 kg (13 lb). Personil Soviet memberi beberapa nama dan julukan, di antaranya Kudryavka (Si Ikal Kecil), Zhuchka (Binatang Kecil), dan Limonchik (Lemon Kecil). Laika, sebuah nama Rusia untuk beberapa ras anjing mirip dengan anjing Eskimo, adalah nama yang dipopulerkan di seluruh dunia. Pers Amerika menjulukinya Muttnik (mutt [anjing campuran] + akhiran -nik) sebagai plesetan Sputnik, atau menyebutnya Curly. Asal-usul sebenarnya tidak diketahui, walaupun secara umum diakui bahwa ia bastar anjing eskimo atau anjing Nordik lainnya, atau mungkin juga keturunan ras terrier. Sebuah majalah Rusia mendeskripsikannya bertemperamen apatis dengan menyatakan bahwa dia tidak pernah bertengkar dengan anjing lain.Sebelumnya Uni Soviet dan Amerika Serikat telah mengirimkan hewan hanya pada penerbangan suborbit. Tiga anjing dilatih untuk penerbangan Sputnik II, yaitu: Albina, Mushka, dan Laika. Seorang ilmuwan ruang angkasa Soviet bernama Oleg Gazenko kemudian memilih dan melatih Laika. Albina terbang dua kali pada tes ketinggian roket, dan Mushka digunakan untuk menguji instrumentasi serta perangkat penunjang kehidupan.
Untuk menyesuaikan anjing-anjing tersebut terhadap kabin sempit dalam Sputnik II, mereka dikurung dalam kandang yang sangat kecil pada jangka waktu hingga 20 hari. Pengurungan yang tak luas menyebabkan mereka berhenti buang air kecil atau buang air besar, membuat mereka gelisah, dan menyebabkan kondisi umum mereka memburuk. Pencahar tidak dapat memperbaiki kondisi mereka, dan para peneliti menemukan bahwa hanya waktu pelatihan yang lama terbukti efektif. Anjing-anjing itu ditempatkan di alat pemutar yang mensimulasikan percepatan peluncuran roket dan ditempatkan di mesin yang mensimulasikan suara-suara dari pesawat ruang angkasa. Hal ini menyebabkan detak jantung mereka berlipat ganda serta tekanan darah mereka meningkat sampai 30-65 torr. Anjing-anjing itu dilatih untuk makan jeli khusus bernutrisi tinggi yang akan menjadi makanan mereka dalam misi tersebut.
Sebelum peluncuran, salah satu ilmuwan membawa Laika ke rumahnya untuk bermain dengan anak-anaknya. Dalam buku yang mencatat kisah kedokteran antariksa Soviet, Dr. Vladimir Yazdovsky mengatakan bahwa,
“ | Saya ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan untuknya: Dia memiliki sedikit waktu tersisa untuk hidup. | ” | ||||||
—Dr. Vladimir Yazdovsky PeluncuranMenurut dokumen NASA, Laika ditempatkan di satelit pada 31 Oktober 1957, tiga hari sebelum dimulainya peluncuran. Pada waktu itu, lokasi peluncuran sangat dingin dan selang yang terhubung ke pemanas yang digunakan untuk menyimpan wadahnya hangat. Dua asisten ditugaskan untuk mengawasi Laika sebelum peluncuran. Sesaat sebelum lepas landas pada 3 November 1957 dari Kosmodrom Baykonur, bulu Laika digosok dengan alkohol berkadar rendah serta dirawat dengan hati-hati, sementara yodium diteteskan ke daerah yang akan ditempeli sensor untuk memantau fungsi tubuhnya.Pada puncak laju perubahan percepatan, pernapasan Laika meningkat menjadi tiga sampai empat kali dibandingkan sebelum peluncuran. Sensor menunjukkan bahwa detak jantungnya 103 denyut per menit sebelum peluncuran, dan meningkat menjadi 240 denyut per menit pada laju perubahan percepatan awal. Setelah mencapai orbit, moncong Sputnik II berhasil dilepaskan, namun inti "Blok A" tidak terlepas seperti yang direncanakan, sehingga sistem pengendalian suhu tidak beroperasi seperti semestinya. Beberapa isolasi termal terkoyak sehingga meningkatkan suhu kabin menjadi 40 °C (104 °F). Setelah tiga jam dalam keadaan tak berbobot, denyut nadi Laika telah kembali menjadi 102 denyut per menit, tiga kali lebih lama daripada yang terjadi selama tes di darat sebelumnya, yang mengindikasikan tekanan yang sedang dialaminya. Telemetri awal menunjukkan bahwa Laika gelisah, tetapi ia tetap memakan makanannya. Setelah sekitar lima hingga tujuh jam penerbangan, tidak ada tanda-tanda kehidupan lebih lanjut yang diterima dari pesawat ruang angkasa. Para ilmuwan Rusia telah berencana untuk melakukan eutanasia kepada Laika dengan memberi makanan beracun. Selama bertahun-tahun, Uni Soviet memberikan laporan yang bertentangan bahwa dia telah meninggal akibat kehabisan oksigen karena baterai gagal berfungsi, atau karena eutanasia. Banyak rumor beredar tentang penyebab kematiannya. Pada tahun 1999, beberapa sumber dari Rusia melaporkan bahwa Laika telah meninggal ketika kabin terlalu panas pada hari keempat. Pada bulan Oktober 2002, Dimitri Malashenkov, salah satu ilmuwan di balik misi Sputnik II, mengungkapkan bahwa Laika telah meninggal dalam sirkuit keempat penerbangan karena kepanasan. Dalam World Space Congress di Houston, Texas, Amerika Serikat, ia menyatakan bahwa hampir mustahil untuk membuat sistem kontrol temperatur yang handal dalam waktu yang terbatas. Lebih dari lima bulan kemudian, setelah 2.570 kali mengorbit, Sputnik II hancur bersama dengan Laika saat kembali pulang ke Bumi pada 14 April 1958. KontroversiKarena isu perlombaan angkasa antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat, sebagian besar masalah etika penelitian ini belum terselesaikan dalam beberapa waktu. Seperti yang dinyatakan pada kliping koran dari tahun 1957, bahwa pers lebih sibuk dengan laporan bersudut pandang politik, sedangkan masalah kesehatan dan keselamatan Laika hampir tidak disebutkan. Beberapa waktu kemudian ada sebuah diskusi mengenai nasib anjing tersebut—yang pada awalnya beberapa orang bersikeras bahwa lebih baik ia disebut Curly daripada Laika.Sputnik II tidak dirancang untuk dapat diambil kembali, dan Laika selalu dianggap telah mati. Misi ini memicu perdebatan di seluruh dunia tentang penganiayaan hewan serta pengujian pada hewan yang pada umumnya untuk memajukan ilmu pengetahuan. Di Britania Raya, Liga Pertahanan Anjing Nasional menyerukan kepada semua pemilik anjing untuk mengheningkan cipta selama satu menit, sementara Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA) menerima protes bahkan sebelum Uni Soviet selesai mengumumkan keberhasilan misinya. Kemudian sekelompok masyarakat memprotes kedutaan Soviet mengenai hak hewan. Demonstrasi lainnya terjadi di luar gedung PBB di New York. Namun demikian, laboratorium peneliti di Amerika Serikat menunjukkan sebagian dukungan untuk Uni Soviet, setidaknya sebelum berita kematian Laika. Di Uni Soviet, kontroversi tidaklah terlalu menonjol, baik dalam media, buku-buku di tahun-tahun berikutnya, dan publik tidak secara terbuka mempertanyakan keputusan untuk mengirim anjing ke ruang angkasa untuk dibunuh. Tidak sampai tahun 1998, setelah runtuhnya rezim Soviet, Oleg Gazenko, salah satu ilmuwan yang bertanggung jawab atas pengiriman Laika ke ruang angkasa, menyatakan penyesalannya karena membiarkan ia mati:
|
0 komentar:
Posting Komentar