Pages

Welcome Myspace Comments




Rabu

Contoh Perhitungan Biaya Produk Sampingan


·      Metode Tanpa Harga Pokok
a.     Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Diperlakukan Sebagai Pendapatan Di Luar Usaha. Dalam metode ini pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk sampingan dikurangi dengan penjualan returnya dicatat pada rekening “Pendapatan Penjualan Produk Sampingan”  dan pada akhir periode akuntansi ditutup ke rekening Rugi Laba. Rekening Penjualan Produk Sampingan dicantumkan dalam laporan rugi laba kelompok penghasilan diluar usaha.

metode ini tidak mencoba menentukan harga pokok produk sampingan. Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang:
·     Nilai produk sampingannya tidak begitu penting atau tidak dapat ditentukan
·     Penggunaan metode yang lebih teliti memerlukan biaya yang tidak sebanding
     dengan manfaat yang di peroleh.
·     Saat terpisahnya produk sampingan dari produk utama tidak begitu jelas dan
     pembebanan harga pokok produk sampingan kepada produk utama tidak
     sebanding dengan manfaat yang diperoleh.

Keberatan penggunaan metode ini adalah:
·     Apabila akhir periode akuntansi terdapat persediaan produk sampingan, maka
timbul masalah penilaian persediaan untuk tujuan pembuatan neraca perusahaan.
·        Dapat mengakibatkan penandingan pendapatan dengan biaya tidak dalam
periode yang tepat.
·        Tidak adanya pengawasan terhadap persediaan produk sampingan, sehingga
hal ini membuka kesempatan untuk terjadinya penggelapan terhadap produk sampingan tersebut.
·        Meskipun nilai jual produk sampingan kecil, tetapi kalau pendapatan
penjualannya dilaporkan sebagai penghasilan diluar usaha, maka hal ini akan mengaburkan gambaran menyeluruh tentang hasil usaha di perusahaan.

Contoh:
Pendapatan penjualan produk utama (25.000 unit @ Rp 4)                                   Rp 100.000
Harga pokok penjualan:
      Biaya produksi bersama (30.000 unit @ Rp 2)             Rp 60.000
      Harga pokok persediaan akhir (5.000 unit @ Rp 2)     Rp 10.000  -
                                                                                                                  Rp   50.000  -
Laba bruto                                                                                           Rp   50.000
Biaya usaha:
      Biaya Pemasaran                                                          Rp 20.000
      Biaya administrasi dan umum                                      Rp 10.000  +
                                                                                                                  Rp   30.000  -
      Laba bersih usaha                                                                                Rp   20.000
Penghasilan di luar usaha:
      Pendapatan penjualan produk sampingan                                            Rp     4.000  +
      Laba bersih sebelum pajak                                                                   Rp   24.000

       e.         Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Diperlakukan Sebagai  Tambahan Penjualan Produk Utama. metode ini merupakan variasi periode pertama di atas. Semua biaya produksi dikurang dari pendapatan penjualan semua produk (baik produk utama maupun sampingan) untuk mendapat laba bruto. Dalam metode ini tidak diadakan alokasi biaya bersama seperti halnya metode pertama. Dari contoh dimuka, pendapatan penjualan produk sampingan sebesar Rp 4.000 dicantumkan dalam laporan rugi laba dibawah pos pendapatan penjualan produk utama, sehingga pendapatan penjualan semua produk berjumlah Rp 104.000. angka- angka lain dalam laporan tersebut tetap sama kecuali jumlah laba bruto dan laba bersih usaha.
       e.         Pendapatan Penjualan produk Sampingan Diperlakukan sebagai Pengurang Harga Pokok Penjualan. Dalam metode ini pendapatan penjualan produk sampingan sebesar Rp 4.000 dikurangkan dari harga pokok penjualan sehingga menghasilkan laba bruto Rp 54.000 (Rp 100.000 – Rp 46.000). laba bersih sebelum pajak tetap sama sebesar Rp 24.000
       e.         Pendapatan Penjualan produk Sampingan Diperlakukan sebagai Pengurang Total Biaya Produksi. Pendapatan penjualan produk sampingan sebesar Rp 4.000 dikurangkan dari total biaya produksi Rp. 60.000, Sehingga biaya produksi turun menjadi Rp 56.000. hal ini menyebabkan biaya produksi per satuan turun menjadi Rp 1,87 (56.000 : 30.000). sehingga harga pokok persediaan produk akhir turun menjadi Rp 9.350.
       e.         Metode Nilai Pasar atau Reversal Cost Method. Metode perlakuan produk sampingan ini pada dasarnya sama dengan metode terakhir yang telah dibicarakan diatas. Ada perbedaan sedikit diantara keduanya, yaitu kalau pada metode terakhir yang dikurangkan dari total biaya produksi adalah pendapatan penjualan produk sampinga, sedangkan pada metode nilai pasar ini yang di kurangkan adalah taksiran nilai pasar produk sampingan. Metode ini mencoba menaksir biaya produk sampingan dengan titik tolak dari nilai pasarnya.
Contoh:
                                                                                Produk Utama            Produk Sampingan
Biaya bersama                                                           Rp 6.400.000                 
Taksiran pendapatan penjualan produk sampingan
            5000 Kg x Rp 80                                                                                     Rp 400.000
dikurangi dengan:
            Taksiran laba bruto 15% x Rp 400.000                                           Rp 60.000
            Taksiran biaya pemasaran 5% x Rp 400.000                       Rp 20.000
            Biaya pengolahan produk sampingan saat terpisah              Rp 70.000  +
                                                                                                                             Rp 150.000  -
            Taksiran  biaya produk saat terpisah                                                         Rp 250.000
Taksiran biaya tambahan setelah produk sampingan
            Terpisah dari produk utama                                                                       Rp  70.000  +
            Harga pokok produk sampingan                                                                             Rp 320.000
Nilai produk sampingan yang harus dikurang dari
            Biaya bersama pada saat terpisah                   Rp 250.000  -
Harga pokok produk utama                                     Rp 6.150.000
Harga pokok produk utama persatuan                      Rp 153,75/ Kg
            Rp 6.150.000 : 40.000 Kg
Harga pokok produk sampingan per satuan                                                           Rp     64/ Kg
            Rp    320.000 :   5.000 Kg

·      Metode Harga Pokok
Metode Biaya Pengganti (Replacement Cost Method)
metode ini biasanya digunakan dalam perusahaan yang produk sampingannya dipakai dalam pabrik sebagai bahan baku atau bahan penolong. Harga pokok yang diperhitungkan dalam produk sampingan adalah sebesar harga beli atau biaya pengganti yang berlaku dipasar. Jumlah ini kemudian dikreditkan pada rekening barang dalam proses – biaya bahan baku, sehingga mengurangi biaya produksi produk utama. pengurangan biaya produksi produk utama ini akan mengakibatkan harga pokok persatuan persediaan produk utama menjadi lebih rendah.
Contoh:
Diketahui data berikut ini:
Jumlah biaya produksi untuk 18.000 Kg produk utama                                               Rp 27.000
Pendapatan penjualan produk utama 15.000 x Rp 3,00                                                Rp 45.000
Biaya pengganti produk sampingan yg digunakan dlm pengolahan produk utama      Rp   1.800
Biaya pemasaran dan administrasi & umum                                                                 Rp   4.000
Persediaan akhir produk utama                                                                                      3.000 Kg

Laporan laba rugi dgn Replacement Cost Method dlm perlakuan terhadap produk sampingan

Pendapatan penjualan produk utama                                                                Rp 45.000
Harga pokok penjualan:
            Biaya Produksi (18.000 Kg produk utama)                  Rp 27.000
Dikurangi: biaya pengganti produk sampingan                                    Rp   1.800  -
                                                                                                Rp 25.200
Dikurangi: Persediaan akhir 3.000 Kg x (Rp 25.200 : 18.000)            Rp   4.200  -
                                                                                                                        Rp 21.000  -
Laba bruto                                                                                                       Rp 24.000
Biaya pemasaran dan Administrasi & Umum                                                   Rp   4.000  -
Laba bersih sebelum PPh                                                                                 Rp 20.000

0 komentar:






Komentar

My Visitors

free counters