BEBAN BANK
Biaya diakui secara
accrual basis, selalu diakui dan dibebankan kedalam perhitungan laba rugi pada
saat jatuh waktu tanpa terlebih dahulu menunggu pembayaran. Pembayaran biaya
dimuka harus dialokasikan kedalam rekening biaya secara proporsional.
BIAYA BUNGA
Jenis biaya yang paling
besar porsinya terhadap biaya bank keseluruhan adalah biaya bunga.
BIAYA VALUTA ASING
Biaya ini lazimnya muncul
dari selisih kurs yang merugi. Dalam hal munculnya kerugian selisih kurs baik
dari transaksi spot, forward, maupun swap akan dibebankan kedalam laporan laba
rugi.
Khusus untuk transaksi
forward, kerugian selisih kurs antara tanggal penutupan kontrak dan tanggal
realisasi akan diamortisasikan selama jangka waktu kontrak tersebut. Perbedaan
kurs antara tanggal neraca dan kurs tunai pada saat terjadinya transaksi valuta
berjangka akan diakui sebagai biaya periode berjalan dalam transaksi.
BIAYA OVERHEAD
Ciri-ciri biaya overhead:
a. Tidak dapat
diidentifikasikan secara langsung dengan jasa dihasilkan, karena biaya yang
dikeluarkan untuk semua kegiatan bank.
b. Menjadi beban
atau biaya pada periode terjadinya. Tidak ada biaya overhead untuk beberapa
periode.
c. Biaya overhead
yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat untuk masa yang akan dating.
Jenis-jenis biaya overhead
:
Biaya-biaya yang berkaitan
dengan pegawai seperti gaji, tunjangan-tunjangan, biaya penyusutan dari aktiva
tetap, biaya operasional kantor yang bukan biaya pegawai atau penyusutan dan
jenis biaya-biaya lain yang dikeluarkan atau berkaitan dengan periode pelaporan
keuangan.
BIAYA PEGAWAI
Contoh:
Apabila Bank Omega cab. Jakarta membayar gaji
pegawai sebesar Rp. 200 juta untuk periode bulan desember 19xx, dan membayar
tunjangan kesehatan Rp. 50 juta secara tunai, oleh Bank Omega akan dibukukan
dengan ayat jurnal sbb:
D: Gaji Pegawai
………………………………………….. Rp. 200.000.000
D: Tunj. Kesehatan
……………………….…………. Rp. 50.000.000
K: Kas
………………………………………………………….. Rp. 250.000.000
BIAYA KEG. KANTOR
Contoh:
Apabila Bank Omega Cab. Jakarta mengeluarkan biaya
pengurusan tamu sebesar Rp. 20 juta selama bulan Desember 19xx, biaya listrik
dan air sebesar Rp. 45 juta, biaya riset untuk kegiatan marketing periode
berjalan Rp. 43 juta, biaya alat tulis kantor Rp. 23 juta. Semua dibayarkan
secara tunai.
D: Biaya Entertainment ………………………….
Rp. 20.000.000
D: Biaya Listrik & air
……………………………… Rp. 45.000.000
D: Biaya Riset
………………………………………….. Rp. 43.000.000
D: Biaya alat tulis kantor
………………………. Rp. 23.000.000
K: Kas
…………………………………………………………. Rp. 131.000.000
·
Khusus untuk biaya riset dapat ditangguhkan dan
dialokasikan secara berkala apabila manfaatnya dirasakan lebih dari satu tahun.
BIAYA PENYUSUTAN
Penyusutan merupakan
alokasi biaya yg dibebankan kedalam laporan laba rugi menurut criteria atau
berdasarkan waktu dengan beberapa pilihan atau metode penyusutan sbb:
a.
Metode garis lurus, dimana besarnya penyusutan
dilakukan dengan jumlah yang sama setiap periode.
b.
Metode pembebanan yang menurun, yg terdiri dari:
Metode
Sum-of-the-year digits method,
Dimana besarnya
penyusutan akan menurun setiap periodenya disbanding dengan periode sebelumnya.
Metode
Declining balance method, dimana besarnya penyusutan akan semakin kecil setiap
periodenya dan tarip yang dipergunakan adalah dua kali tarip semula.
BIAYA NON OPERASIONAL
Contoh:
Apabila Bank Omega cab. Jakarta menjual inventaris
kantor secara lelang karena sudah habis umur ekonomisnya dengan harga Rp.
400.000 secara tunai dimana harga perolehannya sebesar Rp. 3.000.000 dan telah
habis disusutkan. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sbb:
D: Kas
…………………………………………………. Rp. 400.000
D: Ak. Peny. – Inventaris
kantor ….. Rp. 3.000.000
K: Inv. Kantor
…………………………………… Rp. 3.000.000
K: Keuntungan dari penj.
Akt.tetap Rp. 400.000
0 komentar:
Posting Komentar