Pages

Welcome Myspace Comments




Sabtu

Akuntansi Komitmen dan Kontijensi

AKUNTANSI KOMITMEN & KONTIJENSI

KOMITMEN

Komitmen adalah
suatu ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak, dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.

Jenis Komitmen:

  • Komitmen  Tagihan,  yaitu  komitmen  yang  akan  diterima  oleh  suatu  bank  dari  pihak  lainnya.
  • Komitmen  Kewajiban,  yaitu  komitmen  yang  diberikan  oleh  suatu  bank  kepada  nasabah  atau  pihak  lain.


Pencatatan Komitmen Dalam Laporan Keuangan

Transaksi komitmen belum mempengaruhi posisi di neraca maupun pendapatan dan biaya,  oleh sebab itu transaksi komitmen harus dicatat oleh bank  diluar pos-pos  neraca.

Tempat pencatatan transaksi seperti ini adalah rekening administratif.

Pos  administratif komitmen ini pada tanggal jatuh waktunya akan berubah menjadi transaksi yang  akan merubah neraca dan pos  pendapatan dan biaya.

Standar Keuangan Akuntansi Perbankan Indonesia  (SKAPI)  mewajibkan bankuntukmencatattransaksi komitmen ini secara single  entry, karena pada tanggal laporan keuangan harus terlihat jelas k o m i t m e n b e r s i h dari suatu bank.


KOMITMEN MENURUT JENIS TRANSAKSI

1. Fasilitas  pinjaman  yang  diterima, 
Meliputi fasilitas  pinjaman  yang  akan  diterima  oleh  bank  dari  bank  lain  dan  atau  pihak  lain  dan  belum  dipergunakan  pada  tanggal  penyusunan  laporan  keuangan.  Nilai  komitmen  yang  disajikan  adalah  sejumlah  nilai  nominal  penarikan  atau  pelunasan  atas  fasilitas  tersebut,  sesuai  dengan  kesepakatan  yang  tertuang  dalam  perjanjian  pemberian  fasilitas  kredit  tersebut.

2. Fasilitas Kredit Yang Diberikan 
Adalah fasilitas kredit yang telah disetujui oleh bank untuk diberika kepada nasabah dan masih berlaku untuk digunakan nasabah. Fasilitas kredit yang diberikan disajikan sebesar komitmen yang belum ditarik.

3.   Kewajiban Pembelian Kembali Aktiva Bank Yang Dijual Dengan Syarat Repo. 
Adalah kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva bank pada waktu tertentu yang sesuai dengan perjanjian seperti transaksi dalam valuta asing (swap).

4. Letter of Credit Yang Tidak Dapat Dibatalkan 
Adalah L/C berdokumen yang dibuka dengan syarat tidak dapat dibatalkan.

5.  Akseptasi Wesel Impor Atas Dasar L/C Berjangka 
Adalah komitmen bank untuk melakukan pembayaran kepada pihak terkait, yang diberikan dalam bentuk penandatanganan terhadap wesel-wesel import yang ditarik atas dasar L/C berjangka yang diterbitkan bank.

6. Transakasi Valuta Asing Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan 
Adalah komitmen bank yang bersifat tagihan atau kewajiban yang timbul karena transaksi valas tunai

7.  Transakasi Berjangka Valuta Asing (Forward/Future) Yang Masih Berjalan
Tagihan atau kewajiban yang timbul dari transaksi berjangka valas dicatat dan disajikan sebesar tagihan atau kewajiban bank. Saldo tagihan atau kewajiban berjangka dalam valas dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah tanggal laporan.


PENCATATAN KOMITMEN

1. Fasilitas  pinjaman  yang  diterima, 
Contoh : Apabila  bank  Omega  menyetujui  perjanjian  pinjaman  yang  akan  diterima  dari  bank  ABC  sebesar  Rp.  300  milyar,  oleh  bank  Omega  transaksi  ini  harus  dicatat  pada sisi  rekening  administratif  dengan  jurnal  sbb. :

D:  Rek.  Adm.  Rp. – Fasilitas Pinj Yg Diterima Rp.  300.000.000.000,-

Rekening  ini  akan  tetap  outstanding  hingga  tanggal  realisasi  pinjaman,  dimana  akan  berubah  menjadi  aktiva  dan  pasiva.

Apabila  pada  tanggal  jatuh  tempo  diterima pinjaman  sebesar  Rp. 175 milyar  dari  bank ABC,  dan  dimasukkan  ke  rekening  giro  bank  Omega  pada  bank  ABC,  maka  bank  Omega  akan  membukukan  dengan  jurnal  sbb.

D   :  Giro – Bank  ABC Rp. 175.000.000.000,- 
K   :  Pinjaman  yg  diterima Rp. 175.000.000.000,-

Dengan  demikian  jurnal  single  entry  diperlukan  untuk  menghapus  rekening  administratif  seperti  dibawah  ini  :

K  :  Rek.  Adm.  Rp. Fasilitas Pinj. Yg Diterima….Rp. 175.000.000.000,-

2. Fasilitas Kredit Yang Diberikan 
Apabila seorang nasabah telah disetujui untuk menerima fasilitas kredit sebesar Rp.120.000.000,-maka transaksi akan dicatat sebagai komitmen kewajiban  dengan ayat jurnal sebagai berikut :

K : Rekening Administratif Rupiah – Fasilitas Kredit Yang diberikan……Rp120.000.000,-

Apabila nasabah tersebut melakukan penarikan cek sebesar Rp. 35.000.000,- dan disetorkan ke nasabah bank ABC melalui kliring, akan dibukukan sebagai berikut :

D : Pinjaman Debitur …………Rp.35.000.000,- 
K : Bank Indonesia-Giro ………………Rp.35.000.000,-

Ayat jurnal (komitmen) rekening administrasinya sebagai berikut :

D : Rekening Administratif Rupiah …...Rp.35.000.000,-

4.   Letter of Credit Yang Tidak Dapat Dibatalkan 
Contoh : Bank Omega menerbitkan L/C irrevocable senilai Rp.300.000.000,- untuk nasabahnya , PT XYZ yang setoran jaminannya sebesar 30 %, maka jurnalnya adalah :

K : Rekening Administratif Rupiah – Irrevocable L/C Dalam Negri Repo Rp.300.000.000

5.   Akseptasi Wesel Impor Atas Dasar L/C Berjangka 
Contoh : Apabila bank koresponden bank ABC yang merupakan bank pembayar atas L/C DN yang telah diterbitkan bank Omega cabang Jakarta menerbitkan wesel berjangka senilai Rp.400.000.000,- dan meminta agar bank Omega mengaksepnya, maka oleh bank Omega cabang Jakarta akan diaksep dengan jurnal sebagai berikut :

K : Rekening Administratif Rupiah – Wesel Berjangka Usance L/C DN yang diaksep  ………Rp.400.000.000,-

6. Transakasi Valuta Asing Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan 
Contoh : Bank Omega menjual valuta US$ 20.000 kepada seorang nasabah giro rupiah dengan kurs Rp.2050,-. Penjualan valas (bank note) ini akan menciptakan kewajiban dalam valuta asing yang dijual (US$) dan tagihan dalam valuta Rp sebesar nilai lawannya, maka jurnal yang dibuat oleh bank Omega sebagai berikut :

D : Rekening Administratif Rupiah – Transaksi Penjualan Valas Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan …. Rp.41.000.000,-

Bank Omega membeli valas sebesar DM 10.000.000 dari bank ABC dengan kurs Rp. 1.290,- per DM. Pada waktu menutup transaksi tersebut dan belum ada penyerahan valuta, oleh bank Omeg akan dianggap sebagai komitmen tagihan dalam valuta asing dan komitmen kewajiban dalam Rupiah, maka jurnal yang dibuat oleh bank Omega :

K : Rekening Administratif – Transaksi Penjualan Valas Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan …. Rp.12.900.000,-

7.  Transakasi Berjangka Valuta Asing (Forward/Future) Yang Masih Berjalan 
Contoh : Bank Omega menutup kontrak pembelian berjangka dengan bank ABC untuk membeli valas  US$ 20.000  dengan kurs Rp.2070,- yang akan direalisasikan sebulan kemudian. Pada saat menutup kontrak ini akan dibukukan sebagai komitmen tagihan dalam valas dan kewajiban dalam Rupiah, maka jurnal yang dibuat oleh bank Omega sebagai berikut :

K : Rekening Administratif Rupiah – Transaksi Pembelian Forward Valas Yang Belum Direalisir …. Rp.41.400.000,-

Apabila bank Omega menutup transaksi penjualan sebesar US$ 15.000 kepada bank ABC dengan kurs Rp.2075,- per US$ yang akan  jatuh tempo sebulan kemudian, maka akan dicatat oleh bank Omega sebagai berikut :

D : Rekening Administratif Rupiah – Transaksi Penjualan Forward Valas Yang Belum Direalisir …. Rp.31.125.000,-

LAPORAN KOMITMEN

Definisi 
Laporan Komitmen adalah laporan suatu kewajiban bagi bank untuk melaporkan besarnya tagihan atau kewajiban bersih atas seluruh transaksi komitmen yang telah dilakukan.

Tujuan 
Untuk  alat  kontrol  bagi  bank  yang  bersangkutan  dalam  mengelola  aktiva  dan  kewajibannya  termasuk  didalamnya  pengelolaan  alat  likuid  untuk  memenuhi  kewajiban  yang  diperkirakan  akan  terjadi  beberapa  hari  atau  bulan  yang  akan  datang  yang  akan  dikaitkan  dengan  tagihan  yang  akan  diterima.

Waktu 
Laporan  komitmen  dibuat  setiap  tanggal  laporan  bersamaan  dengan  pembuatan  neraca  dan  laporan  laba  rugi.

Isi 
Memerinci  seluruh  kewajiban  dan  tagihan  komitmen  yang  dimiliki  oleh  suatu  bank.

Manfaat 
Dapat  diketahui  apakah  bank  memiliki  suatu  kewajiban  atau tagihan  bersih  dari  sejumlah  komitmen  yang  telah  ada. Komitmen  ini  akan  mempengaruhi  perhitungan  aktiva  tertimbang  menurut  resiko  (ATMR)  dalam  rangka  perhitungan  rasio  kecukupan  modal  (CAR).



LAPORAN  KOMITMEN 
Per  31  Januari 20XX (dalam Jutaan Rupiah)

Dengan demikian,  bank  Omega  masih akan mendapatkan dana sebesar Rp.  124,23  milyar yang  berarti akan ada pertumbuhan dalam jumlah aktiva.

KONTIJENSI 

Definisi 
Kontijensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang.

Penyajian Dalam Laporan Keuangan 
Transaksi kontijensi belum mempengaruhi posisi dalam neraca dan laba-rugi perusahaan. Kontijensi harus disajikan sedemikian rupa sehingga bila dikaitkan dengan pos-pos aktiva dan pasiva dapat menggambarkan posisi keuangan bank secara wajar. 

Kontijensi tersebut dapat bersifat tagihan atau kewajiban baik dalam Rupiah maupun Valas. 

Sistematika penyajian laporan komitmen dan kontijen disusun berdasarkan urutan tingkat kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi keuangan dan hasil usaha bank. Selanjutnya, komitmen dan kontijen, baik yang bersifat sebagai tagihan maupun kewajiban, masing- masing disajikan secara tersendiri tanpa pos lawan, sehingga pengungkapan dalam laporan dilakukan single entry melalui rekening administratif yang merupakan pos filuar neraca (off balance-sheet).  

AZAS KONSERVATIF KONTIJENSI

Azas Konservatif Dalam Kontijensi 
Penyisihan suatu rugi kontijensi dapat dilakukan pada perhitungan rugi-laba bila kedua kondisi berikut dipenuhi : 
  1. Terdapat petunjuk kuat bahwa telah terjadi penurunan nilai suatu aktiva atau telah timbul kewajiban pada tanggal neraca 
  2. Jumlah kerugian yang dapat ditaksir secara wajar.
JENIS KONTIJENSI

Jenis Transaksi Kontijensi 
  • garansi bank, 
  • letter of credit yang dapat dibatalkan (revocable) yang masih berjalan, 
  • transaksi opsi valuta asing, pendapatan bunga dalam penyelesaian. 
Transaksi tersebut wajib dilaporkan dalam laporan keuangan melalui rekening administratif, yabng dapat berupa tagihan maupun kewajiban.

BANK GARANSI

Garansi Bank 
Adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang diterima atau diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak yang menerima jaminan apabila pihak yang dijamin bank wanprestasi atau cedera janji. Diterbitkan dengan maksud memberikan bantuan  fasilitas kepada nasabah yang bersangkutan agar dapat memperlancar transaksi ayng sedang dijalankannya.

Jenis Garansi bank: 
dapat berupa; penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi baik dalam rangka pemberian kredit, risk sharing, standby L/C maupun dalam rangka pelakasaan proyek seperti big bonds, performance bonds dan advanced payment bonds, bisa juga berupa akseptasi atau endosemen surat berharga.

Kegunaan Garansi bank
Garansi bank dapat dipergunakan untuk transaksi-transaksi : 
  1. Tender Dalam Negeri. 
  2. Perdagangan 
  3. Tender Luar Negeri 
  4. Uang Muka Kerja  
  5. Penanggungan Bea Masuk 
  6. Cukai Rokok 
  7. Pelaksanaan Pembelian Aktiva Tetap.
AKUNTANSI BANK GARANSI

Meliputi saat penerbitan dan jatuh waktu. Dalam jatuh waktu bank dihadapkan pada dua situasi :

1. Apabila nasabah mampu melunasi sisa kewajibannya 
Contoh : Apabila bank Omega cabang Jakarta menerbitkan Garansi Bank atas permintaan PT. XYZ yang ditujukan kepada PT. CVS di Surabaya senilai RP 500.000.000,-. Setoran jaminan dibayarkan oleh PT. XYZ sebesar 60 persen atas beban rekening gironya, maka ayat jurnalnya : 

D : Giro – PT.XYZ……………… Rp. 300.000.000,- 
K: Setoran Jaminan Garansi Bank …..…… Rp. 300.000.000,-

Ayat jurnal untuk mencatat kontijensi Garansi Bank adalah sebesar kewajiban penuh atau 100 % yaitu : 

K : Rekening Administratif Rupiah – Garansi Bank Yang Belum Jatuh Waktu…Rp.500.000.000,-

Pada saat jatuh waktu, apabila PT XYZ melunasi seluruh sisa kewajibannya atas beban rekening giro, pada saat itu pula bank Omega cabang Jakarta akan mengkredit rekening antar kantor cabang Surabaya dengan memerintahkan untuk membayar kepada PT.CVS, ayat jurnalnya adalah sebabagi berikut : 

D : Giro – PT.XYZ…………………………Rp. 200.000.000,- 
D : Setoran Jaminan Garansi Bank  Rp. 300.000.000,- 
K : RAK-Cabang Surabaya………………. Rp. 500.000.000,-

Cabang Surabaya akan mencatat : 

D : RAK – cabang Jakarta ………………Rp. 500.000.000,- 
K : Giro – PT. CVS …………………………. Rp. 500.000.000,-

Untuk menghapus pos kontijensi Garansi bank dan mencatat penerimaan kekurangan  setoran jaminan adalah : 

D : Rekening Administratif Rupiah – Garansi bank Yang Belum Jatuh Waktu Rp. 500.000.000,-

Apabila terjadi Wanprestasi 
Wanprestasi akan mengakibatkan bank penerbit garansi bank harus mengkonversi menjadi debitur umum dengan membebankan nasabah sejumlah biaya tertentu.

Contoh : PT. DSK membuka garansi bank pada bank Omega cabang Jakarta senilai Rp. 350.000.000,- dengan setoran jaminan sebesar 60 persen yang dibayar atas beban rekening gironya. Garansi bank ditujukan kepada nasabah cabang Bandung PT. DCK, maka jurnalnya : 

D : Giro – PT DSK…………….Rp. 210.000.000,- 
K : Setoran Jaminan Garansi Bank …………Rp. 210.000.000,-

Ayat jurnal administratifnya : 

K : Rekening Administratif Rupiah – Garansi Bank Yang Belum Jatuh Waktu Rp. 350.000.000,-

Pada saat jatuh waktu nasabah PT.Dsk belum datang untuk melunasi sisa kewajibannya, bank Omega cabang Jakarta terlebih dahulu membukukan rekening administratif atas garansi bank yang belum jatuh tempo dan menggantinya dengan garansi bank yang telah jatuh tempo, dengan ayat jurnalnya : 

D : Rekening Administratif Rupiah – Garansi Bank Yang Belum Jatuh Waktu Rp. 350.000.000,- 
K : Rekening Administratif Rupiah – Garansi Bank Yang Sudah Jatuh Waktu Rp. 350.000.000,-

Apabila paling lambat dalam waktu 2 minggu nasabah tidak sanggup melunasi sisa kewajibannya, maka akan dibebankan kepada nasabah tesebut biaya provisi kredit sebesar Rp. 350.000,- dengan ayat jurnalnya : 

D : Debitur ………………………………… Rp. 140.350.000,- 
D : Setoran Jaminan GAransi Bank… Rp. 210.000.000,- 
K: RAK – cabang Bandung.……………… Rp. 350.000.000,- 
K: Pendapatan Provisi Kredit …………… Rp.        350.000,-

Pada saat rekening administratif atas garansi bank jatuh waktu maka jurnalnya : 

D : Rekening Administratif Rupiah – Garansi Bank Yang Sudah Jatuh Waktu Rp. 350.000.000,-


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Thx...
Membantu banget






Komentar

My Visitors

free counters