AKUNTANSI JASA BANK
L/C DALAM NEGERI
Letter Of Credit (LC) Dalam Negeri:
L/C yang
diterbitkan dalam Valuta Rupiah yang
dimaksudkan
untuk menjamin kelancaran
perdagangan
Dalam Negeri
Keuntungan L/C bagi bank
· Memperluas
jaringan pelayanan kepada masyarakat
· Mendapatkan
pendapatan komisi
PROSES
L/C
Proses LC |
KETERANGAN
PROSES L/C …
1. Pembeli
(Importir) dan Penjual (Eksportir) mengadakan perjanjian jual beli barang
(Sales ContracT)
2. Pembeli
mengajukan (membuka) L/C di Opening Bank
3. Berdasarkan
aplikasi, opening bank akan meneruskan L/C ke Advising bank
4. L/C
berikut dokumen diserahkan ke penjual
5. Setelah
menerima dokumen L/C, Penjual mengirim barang kepada Pembeli sesuai dengan
perjanjian
6. Bukti
pengiriman barang diserahkan ke Bank Pembayar dan pada Pembeli
7. Setelah
mempelajari dokumen, Bank pembayar akan melakukan pembayaran kepada penjual
8. Bank
pembayar meneruskan dokumen dan bukti pembayaran kepada Opening bank untuk
menagih
9. Opening
bank akan membayar senilai L/C dan meneruskan kepada pembeli
10. Pembeli akan melunasi atau mencicil (Kredit) L/C
yang telah disetujui.
JENIS
LCDN
· Sight L/C
o
L/C dengan setoran jaminan 100%
o
L/C dengan setoran jaminan kurang dari 100%
· Usance
L/C
o
L/C dengan pembayaran secara berjangka
dengan wesel
· Red
Clause L/C
o
Pembayaran dapat dilakukan dimuka
Akuntansi L/C
Pembukuan di Bank Penerbit
Ilustrasi
L/C
PT. ABC,
yang berencana membeli barang P pada PT. XYZ di
senilai
Rp 300 juta. PT ABC melakukan setoran dengan dana
yang diambil
dari Rek. Gironya senilai Rp 240 juta. Biaya
yang
harus ditanggung PT ABC adalah biaya komisi dan
ongkos
kirim masing-masing senilai Rp. 180.000 dan Rp
25.000,-.
Sementara itu sisanya dibayarkan pada saat terjadi
penagihan.
Akuntansi L/C …
Sight L/C
(jaminan kurang dari 100%)
Pada saat
Penerbitan :
D : Kas
Rp. 205.000
D : Giro
PT ABC Rp. 240.000.000
K : Setoran Jaminan Sight L/C Rp. 240.000.000
K : Pend Komisi Penerbitan Rp. 180.000
K : Pend Ongkos Kirim Rp. 25.000
Pada saat
Penyelesaian :
Dibebankan
provisi kredit sebesar Rp. 2.500.000 ditambah dengan biaya – biaya materai dan
lain-lain Rp. 100.000. maka Bank Gunadarma akan membukukan :
D : Giro
PT. ABC Rp. 62.600.000
D :
Setoran Jaminan Sight L/C Rp. 240.000.000
K : RAK – Cabang Rp. 300.000.000
K : Pendapatan Provisi Kredit Rp. 2.500.000
K : Pendapatan Lainnya Rp. 100.000
Akuntansi
L/C
Pembukuan
di Bank Pembayar
· Pembayaran
Atas Sight L/C Dalam Negeri
o
Bank
sebagai Bank pembayar penuh atas L/C yang telah diterbitkan oleh Bank sendiri
Contoh:
Bank
Omega cabang Surabaya menerima wesel sight L/C dalam negeri yang telah
diterbitkan oleh bank Omega-cab. Jakarta
sebesar Rp. 250.000.000 untuk dibayarkan kepada PT. PU. Bank Omega Surabaya
memungut komisi negosiasi wesel
sebesar Rp. 50.000. Penerimaan hasil wesel
dikehendaki untuk keuntungan rekening giro PT. PMU. Oleh bank Omega cab. Surabaya akan dibukukan
sbb:
D : RAK Rp. 250.000.000
K : Giro PT. XYZ Rp.
249.950.000
K : Pend. Komisi
Negosiasi Rp. 50.000
o Bank sebagai
Bank Penyambung Konfirmasi atas L/C yang telah diterbitkan Oleh Bank Sendiri
untuk dibayarkan oleh Bank Lain
Contoh:
Bank Omega – Cab. Surabaya menerima perintah dari Bank Omega –
Cab. Jakarta
untuk meneruskan Sight L/C dalam negeri sebesar Rp. 120.000.000 yang telah
diterbitkan dan ditunjukkan kepada PT. DSK nasabah bank ABC cab. Surabaya . Untuk
meneruskan L/C ini, bank Omega – Surabaya
memungut komisi sebesar Rp. 75.000 dan ongkos sebesar Rp. 15.000 oleh Bank
Omega Cab. Surabaya
akan dibukukan sbb:
D: RAK- Cab. Jakarta Rp. 120.125.000
K:
Pedpt. Komisi Rp.
75.000
K:
Pendpt. Ongkos Rp.
50.000
K:
Kliring Rp.
120.125.000
Pada saat kliring diterima:
D: Kliring Rp.
120.000.000
K: BI – Giro Rp.
120.000.000
o Bank sebagai Cab. Pembayar atas sight L/C yang telah diterbitkan oleh
bank lain
Contoh:
Bank Omega – cab. Jakarta
menerima wesel sight dalam negeri yang
diterbitkan oleh Bank ABC – Bandung
senilai Rp. 175.000.000. Hasil wesel ,
setelah dikurangi dengan sejumlah komisi dan ongkos-ongkos lainnya, hendak
dibukukan untuk keuntungan rekening giro Tn. KTC yang merupakan nasabah bank
Omega cab. Jakarta .
Pada saat bank Omega – Jakarta menerima wesel atas unjuk ini akan diambil
alih dan dibukukan dengan ayat jurnal sbb:
K: Rek.
Administratif – Wesel
Atas
unjuk sight L/C Dn
Yg
diinkasokan …………………. Rp. 175.000.000
Setelah itu Bank Omega cab. Jakarta menyerahkan warkat ke Bank Omega cab.
Bandung untuk
diinkasokan kepada Bank ABC Bandung.
Setelah dinyatakan berhasil , oleh bank Omega
Jakarta membebankan komisi sebesar Rp. 80.000.000 dan ongkos Rp. 25.000 dan
akan dibukukan sbb:
K: Pendpt. Komisi Rp. 80.000
K: Pendpt. Ongkos Rp. 25.000
K: Giro - Rek. Tn. KTC Rp. 174.895.000
D: Rek. Administratif
Yang
diinkasokan ……………………Rp. 175.000.000
Dibank Omega cab. Bandung (Cab. Penagih) akan dibukukan dengan
ayat jurnal sbb:
D: BI ………………………………………. Rp. 175.000.000
K: RAK – Jakarta ………………………… Rp.
175.000.000
PEMBAYARAN ATAS USANCE L/C DALAM NEGERI YANG
DITERBITKAN OLEH BANK SENDIRI
Pembayaran dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
Contoh:
Bank Omega – Surabaya
menerima pengunjukkan wesel
usance L/C atas nama PT. PHP sebesar Rp. 500.000.000. pada saat menerima wesel
tsb, oleh bank Omega ca. Surabaya
akan dibukukan ayat jurnal sbb:
Saat menerima wesel
sebelum jatuh waktu.
K: Rek. Administratif –
Yg belum
jatuh tempo …………… Rp. 500.000.000
Saat pembayaran kepada beneficiary pada saat jatuh tempo
Bank Omega – Surabaya
mebebankan PT. PHP sejumlah komisi sebesar Rp. 100.000 dan ogkos Rp. 25.000,
kemudian hasilnya dikreditkan kedlm rek. PT. PHP. Oleh Bank Omega – Surabaya akan dibukukan
sbb;
D: RAK – Cab. Jakarta ……………….. Rp.
500.000.000
K: Giro – Rek. Tn.
PHP ………………. Rp. 499.875.000
K: Pendpt. Komisi
……………………. Rp. 100.000
K: Pendpt. Ongkos
…………………… Rp. 25.000
D: Rek.
Administratif –
Yg belum jatuh tempo ………… Rp. 500.000.000
Pembayaran dilakukan sebelum tanggal jatuh waktu
Contoh:
Bank Omega – Bandung
menerima wesel unjuk usance L/C DN atas
nama PT. NTR sebesar Rp. 225.000.000 yg telah diterbitkan Bank Omega – Jakarta dan tgl jatuh
tempo sebulan kemudian. PT. NTR butuh uang dan ia hendak mecairkannya sekarang.
Untuk hal tsb, Bank Omega Bandung membeankannya dengan diskonto sebesar 21% pa. , ditambah dengan
komisi negsiasi sebesar Rp. 75.000 dan ongkos sebesar Rp. 25.000.
Pada saat pembayaran kpd PT. NTR untuk keuntungan
rek. Gironya, oleh Bank Omega cab. Bandung
dibukukan dalam ayat jurnal administrative sbb;
K: Rek. Administratif –
Usance
DN yg belum jatuh tempo … Rp. 225.000.000
Karena wesel
erjangka belum jatuh tempo, maka harus dibukukan dalam rek. Efektif yg akan
mempengaruhi besarnya aktiva dalam neraca. Rek. Ini akan bersaldo nihil apabila
wesel berjangka
tersebut atuh tempo.
D: Wesel
Usance L/C DN yg didiskonto Rp.
225.000.000
K: Giro – Rek. PT. NTR Rp. 220.962.500
K: pendpt. Yg diterima dimuka
Diskonto
wesel usance
L/C DN Rp. 3.937.500
K; pendpt. Komisi negosiasi L/C DN Rp.
75.000
K: Pendpt. Ongkos Rp. 25.000
Diskonto : 1/12*21%*Rp. 225.000.000 = Rp. 3.937.500
Pada saat jatuh tempo
D: Pendpt. Yg
diterima dimuka –
Diskonto
wesel Usance
L/C DN ……….. Rp. 3.937.500
K: Pendpt.
Diskonto wesel
Usance L/C DN Rp. 3.937.500
Seluruh rek. Administrative dan rek. Lainnya yg
berkaitan dengan pembayaran wesel
berjangka tsb harus dinihilkan karena transaksi sdh selesai. Oleh bank Omega bandung akan dibukukan :
D: Rek. Adm wesel usance L/C DN
Yang
belum jatuh tempo ……………. Rp. 225.000.000
D: RAK. Cab. Jakarta ……………………… Rp. 225.000.000
K: Wesel Usance L/C DN yg
didiskonto Rp. 225.000.000
Pembukuan di Bank Omega Jakarta akan mengajui adanya
hub. Antar kantor dengan cab. Pembayar, dalam hal ini cab. Bandung .
Ayat jurnal yg dibuat oleh cab. Bandung sbb:
D: Setoran
Jaminan Usance L/C DN
Rek.
PT. NTR ……………………… Rp. 225.000.000
K: RAK – cab.
Bandung ……………… Rp.
225.000.000
PEMBAYARAN ATAS RED CLAUSE L/C
Contoh:
Bank Omega – cab. Surabaya
menerima wesel
atas unjuk Red Clause L/C atas nama
P.T. ST senilai Rp. 75.000.000 yang telah
diterbitkan Bank Omega Jakarta atas perintah PT. ABD. PT. ST hendak mencairkan
hasil L/C dimuka untuk keuntungan rek. Gironya. Untuk hal tersebut, Bank Omega
– Surabaya
membebankannya dengan komisi Rp. 50.000 dan ongkos sebesar Rp. 25.000 oleh bank
omega – cab. Surabaya
akan dibukukan sbb:
D: RAK – cab. Jakarta Rp. 75.000.000
K: Giro – Rek. Pt. SJT Rp. 74.925.000
K: Pendpt. Komisi Rp. 50.000
K: Pendpt. Ongkos Rp. 25.000
Oleh bank Omega Jakarta akan dibukukan dengan ayat
jurnal sbb:
D: Setoran jaminan Red Clause L/C DN –
Rek.
PT. ABD …………………………. Rp. 75.000.000
K: RAK – cab. Bandung
……………………. Rp. 75.000.000
SAFE DEPOSIT BOX
SDB
merupakan jasa bank yang diberikan kepada pada nasabah, yaitu berupa kotak
untuk menyimpan dokumen-dokumen atau benda benda berharganya.
Akuntansi Safe Deposit Box
Pada saat penerimaan sewa
D : Giro
K : Sewa SDB diterima dimuka
K : Setoran Jaminan Kunci SDB
Pada saat
berakhirnya sewa
D : Setoran Jaminan Kunci SDB
0 komentar:
Posting Komentar